Jumat, 22 Mei 2015

Impian Menjadi Penulis

Dewi 'dee' lestari. Bagi yang suka novel pasti tahu siapa dia. Seorang Dee yang punya banyak karya original dan sukses dalam tulisannya serta beberapa sudah dituangkan dalam film. Penulis favoritku dan panutanku dalam menulis.

Menulis tidaklah gampang juga tidaklah susah. Buatku, tergantung mood memulainya. Kunci dari menulis ada dalam 1 baris kalimat pertama. Seringkali banyak dari kita yang sulit menerjemahkan ide ke atas kertas pada kata pertama. Ada banyak pilihan kata yang dapat kita ambil untuk memulai sebuah kalimat. Hingga akhirnya tak jarang kita berhenti dengan menelantarkan kertas kosong.  

Biasanya, aku bisa menulis kalimat pertama jika ada suara hujan. Udara menjadi sejuk, suasanapun nyaman. Sukses di kalimat pertama, selanjutnya dapat dipastikan lancar bahkan tidak mau berhenti sampai tulisannya selesai. Salah satu tulisan fiksi yang berhasil kutulis pertama kali adalah cerpen berjudul "First Love at First Sight". Nanti akan kubagikan gratis untuk kalian 😊

Awalnya, aku hanya menulis diary. Menyenangkan jika sudah besar nanti bisa membaca keseharianku sejak masih sd. Begitu pikirku. Namun kenyataannya, malu rasanya ketika membaca diary masa lalu. Kenapa aku alay banget ya? (hahahahaha) Semua orang dewasa pasti pernah mengalami masa alay dan akan menyesali sikap alaynya itu ketika sudah "sadar". Padahal terlepas dari itu, kita dapat menilai perkembangan tulisan sendiri dengan membaca diary. Apakah semakin hari semakin alay? LOL

Yang dibutuhkan dalam menulis adalah konsistensi. Setiap orang mempunyai gaya berbeda dalam menulis. Dan konsistensi gaya itulah yang harus kita jaga. Karena kita dapat dikenali melalui tulisan yang telah menjadi identitas kita. Tidak masalah jika gaya kita dalam menulis sama dengan penulis tertentu. Bisa jadi karena faktor baru selesai membaca hasil karya penulisnya. Maklum kok. Seiring berjalannya waktu, kamu pasti menemukan gayamu sendiri. Ingat, konsisten!

Belajar dan terus belajar melalui penulis populer adalah cara ampuh untuk mengasah kemampuan menulis kita. Aku sendiri bukanlah penulis. Hanya orang awam yang sok tahu membagi pengalamannya lewat tulisan. Tapi, menjadi penulis adalah salah satu impianku sejak smp. Meski sudah 2 kali karyaku ditolak penerbit. Tapi jangan menyerah! Aku selalu mengucapkan mantra itu setiap kali ditolak. Ada yang sudah melewati beberapa tahap, tapi hasil akhirnya ditolak juga. Tidak masalah ;-) jadikan pembelajaran sambil terus belajar menulis. Penerbit di Indonesia ada banyak kok.


Nah, mari kita sama-sama belajar menulis agar tulisan kita berkenan di hati banyak orang. Temukan jati diri kita dalam tulisan dan teruslah menulis. 


Selalu semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar